Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang salah satunya mengelola konsentrasi ilmu Kriya Seni Keramik, melanjutkan Memorandum of Understandis (MoU) dengan Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik yang merupakan unit di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jumat (6/4) di Denpasar. Balai tersebut mempunyai tugas melakukan pelayanan jasa teknologi industri kreatif keramik yang hanya ada di Bali.
Kerja sama tersebut mencakup bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, sumber daya manusia, kegiatan produksi dan teknologi. Sehingga merupakan angin segar bagi mahasiswa Kriya Seni Keramik. Mahasiswa diharapkan mampu mengambil manfaat sambil belajar, mengingat industri keramik memiliki prospek yang sangat cerah. Demikian dikatakan Dekan FSR ISI Denpasar Dr. AA Gde Bagus Udayana., S.Sn., M.Sn., di sela kegiatan.
Bagus Udayana menambahkan, BPPT yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2015, juga tengah merancang desain aneka cendramata. “Ini peluang yang sangat bagus. Mahasiswa kami nanti terlibat merancang cenderamata. Misalnya burung garuda berbahan keramik, dan berbagai tarian Bali lainnya. Begitu juga tentang belajar teknologi yang dimiliki BPPT. Kami bisa gunakan sebagai sarana pembelajaran,” imbuh dia.
Bali sebagai destinasi pariwisata dunia, lanjut Bagus Udayana, sangat membutuhkan produk kreatif berbahan keramik, yang dijadikan interior di hotel, vila, dan restoran. Begitu juga dengan barang pakai seperti piring, mangkuk, mug dan gelas. Selain itu, kerajinan keramik juga masih eksis di pasar ekspor karena diminati para wisatawan.
Seiring meningkatkan pemahaman masyarakat tentang industri keramik dan didukung penerapan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), peminat mahasiswa baru yang memilih kriya seni keramik di ISI Denpasar jumlahnya kian meningkat setiap tahun.
Terpisah, Warek Bidang Perencanaan dan Kerjasama ISI Denpasar I Ketut Garwa., S.Sn., M.Sn., menyatakan, pihaknya selalu membuka diri untuk membangun kerja sama dengan semua pihak. Asalkan kerja sama itu bersifat positif dan memberi manfaat bagi kedua belah pihak. “Dengan siapa pun kami selalu membuka diri,” ujar Garwa didampingi bagian Humas ISI Denpasar I Gde Eko Jaya Utama, SE., MM.
Menurut Garwa, membangun kerja sama dengan pihak lain adalah salah satu cara menggenjot laju program lembaga, sehingga visi, misi dan rencana strategis tercapai sesuai target. Selain kerja sama tingkat regional, ISI Denpasar juga meningkatkan kerja sama tingkat nasional dan internasional.