ISI Denpasar Produksi Film Kearifan Lokal

Sumber : http://www.antarabali.com/berita/101158/isi-denpasar-produksi-film-kearifan-lokal

Denpasar (Antara Bali) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merancang produksi film mengangkat kearifan lokal Bali dan Indonesia yang memiliki nilai moral tinggi dengan daya saing internasional.

“Peluang pengembangan dunia film di Pulau Dewata sangat tinggi, karena belum ada pihak yang serius menekuninya,” kata Ketua Program Studi (Prodi) Film dan televisi ISI Denpasar, Dr. I Komang Arba Wirawan di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan ketika produksi program televisi siaran langsung “Art Cafe”, mengusung tema horor yang garap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah produksi televisi, jurusan film dan TV.

Pengembangan dunia film menjadi program strategis nasional dalam meciptakan industri kreatif dalam memasuki era digital.

Upaya tersebut sekaligus melestarikan budaya melalui dunia perfilman. Selain itu menarik anak-anak muda agar selalu mencintai keragaman budaya yang telah diwarikan oleh leluhurnya.

Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dibekali dengan pengetahuan dan teknologi terkini.

Dengan demikian para lulusan akan dapat diserap dalam dunia industri maupun mampu menciptakan usaha mandiri dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Arba Wirawan merasa bangga kepada mahasiswanya karena belum lulus saja sudah mampu memanfaatkan peluang-peluang yang ada sambil menekuni perkuliahannya.

Beberapa perusahaan mulai melakukan kontrak dengan sejumlah mahasiswa setelah mengikuti kerja parktek di tempat tersebut.

Arba Wirawan menambahkan, pendidikan yang diterapkan berorientasi pada kualitas produksi, sekaligus digunakan untuk mengikuti ajang-ajang kompetisi di dalam maupun luar negeri.

Pihaknya telah mengikuti sejumlah kompetisi yakni Festival Yogakarta, Festival Kesenian Indonesia Pandang Panjang yang melombakan bidang film fikisi, animasi maupun iklan.

Selain itu terus melakukan promosi untuk menampilkan karya ciptanya dengan Taman Budaya Art Center Denpasar dan Bentara Budaya Bali (BBB).

Ia mengharapkan, adanya dukungan semua pihak untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana mengajar jurusan produksi film dan televisi.

Pihaknya membutuhkan adanya perangkat yang memadai maupun studio pembuatan film sesuai dengan perkembangan teknologi.

“Bali seharusnya mampu menciptakan brand baru bidang film yakni `Baliwood` seperti Amerika punya `Hollywood` dan India punya `Bollywood`, ” ujar Arba yang didampingi dosen Tata Artistik Drs. I Ketut Buda, M.Si.

ISI Denpasar telah memiliki tiga buah karya, sejak Prodi berdiri 22 April 2013 dengan 90 mahasiswa hingga sekarang.

Tiga buah karya tersebut antara lain `Art cafe` untuk pertemuan tokoh-tokoh seniman yang diproduksi Jaya, Sinemania mengangkat kearifan lokal yang diproduksi Peggy Ramdani dan film potret tokoh mengenai tokoh inspiratif yang diproduksi Hanif Syahrul. (WDY)

Editor: I Gusti Bagus Widyantara

Pengumuman

Loading...