Hadirkan Pengajar Sketsa, ISI Denpasar Gelar Copic Workshop

Sumber : LenteraEsai.com

Denpasar– Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar ‘Copic Workshop’ dengan mengusung tema ‘Copic Goes to Campus’.

Copic Workshop ini dilangsungkan di Ruang Vicon Gedung Citta Kelangen Lantai 2, ISI Denpasar, Kamis (28/2/2019).

Ketua Jurusan Desain Interior FSRD ISI Denpasar, I Kadek Dwi Noorwatha SSn MDs menyatakan, kegiatan ini digelar agar para mahasiswa bisa semaksimal mungkin menuangkan ide serta tidak pernah takut dalam mengeksplorasi imajinasi dalam berkarya.

Dwi Noorwatha menyatakan, pada jurusan desain dan interior, menuntut kreativitas tangan. Bukan semata-mata mengandalkan bantuan teknologi, seperti yang belakangan banyak dilakukan orang-orang pekerja seni.

“Kembangkan dan kuasai dengan sungguh-sungguh teknik menggambar sket ini, jika kalian ingin menjadi pekerja seni profesional,” katanya berpesan pada puluhan mahasiswa yang hadir.

Selanjutnya, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD ISI Denpasar Ni Kadek Dwiyani SS, MHum menyatakan, pihaknya bergembira dan antusias dengan kegiatan ini, dengan tujuan skill para mahasiswa menjadi semakin meningkat dan cemerlang.

“Adik-adik mahasiswa, kesempatan itu tidak datang dua kali. Jadi kali ini, isilah diri kalian baik-baik. Mumpung ada kesempatan belajar dari yang sudah menggeluti, yakni tentang rendering marker dan water colour,” kata Kadek Dwiyani yang kemudian membuka acara workshop ini secara resmi.

Sementera itu, pada workshop yang diselenggarakan Jurusan Desain Interior FSRD ISI Denpasar ini menghadirkan dua orang narasumber. Masing-masing adalah Drs Nashir Setiawan M Hum dan Drs Kris Wardhana M Sn yang merupakan pengajar di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Kedua dosen ini hadir sebagai narasumber, khusus untuk berbagi pengetahuan tentang melukis sket dan water colour.

“Sesungguhnya, banyak orang yang sukses itu berawal dari latihan keras dan disiplin. Bakat itu hanya 1%,” kata Nashir.

Dia berpesan, supaya para mahasiswa terus menempa diri dengan berlatih dan usahakan untuk sesedikit mungkin menghapus saat membuat sketsa.

Pada tempat yang sama, Kris Wardhana banyak bercerita tentang proses kreatif membuat sket yang banyak dilakukan di berbagai tempat. Seperti di perjalanan, dalam kendaraan, di negeri sendiri atau di mancanegara.

Hal ini dilakukan untuk memacu kreativitas agar bisa membuat karya secara cepat dan dengan dorongan imajinasi tinggi.

“Di luar negeri atau negara lain, proses kreatif dengan basic kreativitas tangan lebih dinilai tinggi ketimbang karya instan dari komputer,” ujar Kris Wardhana.


Pengumuman

Loading...